Selasa, 15 Desember 2009

Sistem Informasi Manajemen



Tujuan Pembahasan

1. Menjelaskan teori manajemen dan semua aktivitas manajerial beserta perkembangannya

2. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan teori manajemen

3. Menunjukkan perbedaan beberapa teori manajemen

4. Menunjukkan sumbangan dan keterbatasan dari masing-masing teori manajemen

Sebelum membahas konsep sistem Informasi Manajemen lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.

Dari definisi tersebut ada beberapa point yang perlu diuraikan lebih lanjut:

a. Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi sebagian dari sub-sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.

b. Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.

Sebuah Sistem Informasi Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.

c. Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.

Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.

d. Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.

Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.

e. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi. Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi informasi.

f. Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas.

Sistem Informasi Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain: dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.

g. Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.

Unsur-unsur Sistem Informasi.

Semua sistem Informasi memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu :

1. Menerima data sebagai masukan ( input)

2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.

3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).

Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis maupun komputer.




Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.

B. Sistem Informasi Pemrosesan Transaksi.


Gambar diatas menunjukan sistem pengolahan data yang tugas utamanya memproses transaksi, khususnya pada tingkat operasional. Gambar tersebut menunjukan berbagai input transaksi yang berasal dari 2 (dua) sumber, yaitu: dari luar dan dalam organisasi. Dari luar organisasi artinya berasal dari: pelanggan dan supplier. Setiap peristiwa internal yang dicatat oleh sistem informasi dianggap sebagai transaksi internal, misalnya: pemakaian bahan untuk pemrosesan, penyusutaan peralatan, perubahan alamat pegawai dan lain-lain.

C. Tugas utama Sistem Informasi Organisasi.

Setiap organisasi memiliki beberapa tugas yang harus dikelola sedemikian rupa sehingga organisasi yang berhasil mencapai seluruh sasaran yang telah ditetapkan, bahkan juga berhasil mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada dasarnya setiap organisasi memiliki 3 (tiga) hingga 7 (tujuh) tugas utama yang disebut sebagai "faktor-faktor krisis keberhasilan" (critical success faktors). Hal ini biasanya ditentukan oleh sifat lingkungan organisasi dan sifat industri dimana organisasi merupakan bagian dari industri tersebut. Contoh tugas utama dari organisasi adalah:

1. Untuk pengendalian biaya, dimana jika biaya naik maka harga akan naik sehingga permintaan menurun.

2. Dalam kasus untuk perusahaan yang membuat busana, rancangan busana dan pengendalian persediaan menentukan keberhasilan suatu produk. Bila persediaan berlebihan dan kemudian mode telah berubah, akibatnya tidak bisa dijual dengan harga yang layak.

3. Dalam kasus untuk perusahaan industri mobil, dimana selain pengendalian biaya pruduksi maka tugas utamanya adalah: menjaga hubungan baik dengan para penyalur, menjaga mutu dan kehandalan serta hemat bahan bakar dari produk yang dihasilkan.

4. Sebagian besar tugas utama bersifat silang fungsional misalnya dalam penetapan harga produk. Harga produk dapat ditetapkan dengan berbagai cara: - mempertimbangkan biaya pruduksi

- mempertimbangkan biaya administrasi

- mempertimbangkan harga dan kebijakan harga saingan.

Informasi tersebut berasal dari berbagi fungsi yang berbeda, bukan hanya berasal dari fungsi pemasaran, bahkan juga berasal dari luar organisasi.

5. Dalam kasus untuk perusahaan padat informasi; maka tugas utamanya adalah menetapkan dan menjaga sistem informasi agar tetap berjalan baik. Contoh dari perusahaan padat informasi ialah: perusahaan penerbangan, dimana ketersediaan informasi sangat penting artinya bagi pengelolaan tugas lainnya. Misalnya kasus diperusahaan penerbangan yang tugas utama pembukuan penumpang dari masing-masing penerbangan berlangsung di berbagai lokasi yang tersebar pada jarak ribuan kilometer, diperlukan sistem informasi berkomputer untuk menentukan status penerbangan serta untuk menetapkan pesanan tempat duduk pada setiap penerbangan.

D. Integrasi Sistem Informasi

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya.

Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi tinggi.

Keuntungan utama dari integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informsi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.

Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke sistem lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk membantu organisasi.

E. Interaksi antara Manajer dan Mesin.

Data dari sebuah organisasi tidak akan menjadi informasi sebelum dikomunikasikan dalam bentuk yang bermanfaat bagi personil organisasi yang memerlukannya. Komunikasi ini berlangsung dalam interaksi antara manajer/manusia dengan mesin/komputer. Pengertian dari interaksi manajer dan komputer adalah dimana sistem komputer memberikan informasi kepada manajer atau dimana manajer memberikan data kepada sistem komputer.

Ada beberapa sistem pengolahan data yang tidak berhasil dikembangkan dalam Sistem Informasi Manajemen karena tidak dikembangkannya interaksi manajer dan komputer, sehingga manajer dan komputer, sehingga manajer dan komputer tidak dapat saling berkomunikasi secara efektif.

Ada 2 (dua) sebab utama kekurangan dari pengolah data (komputer) yaitu :

1. Sistem analis dan programer tidak (kurang) memiliki pemahaman tentang proses manajemen organisasi, sehingga akhirnya tidak mampu menjalin sistem informasi yang diperlukan organisasi.

2. Ketidakmampuan untuk memahami cara berpikir manusia dalam memproses data, dengan akibat bahwa hasil program komputer tidak memproses data sebagaimana yang dikehendaki oleh manajer, sehingga tidak mampu berkomunikasi efektif dengan manajer.

Penilaian informasi adalah bentuk lain interaksi antara manajer dan mesin, merupakan hal yang biasa bagi tenaga teknisi dan administrasi untuk mengambil data dari sistem komputer lewat terminal komputer, namun bagi manajer hal demikian tidaklah biasa Manajer sering memerlukan tambahan rincian tentang masalah khusus, seperti rincian tentang varian anggaran untuk tenaga kerja pabrik.

Komunikasi manajer dan mesin yang lebih jauh adalah interaksi berkesinambungan antara manajer dan file komputer. Seorang manajer mungkin akan memulai berdialog dengan banyak sistem komputer dengan memberitahukan jenis data khusus yang dicari, misalnya data tentang umur produk. Komputer kemudian akan menjawab dengan serangkaian pertanyaan yang mengarah pada data tentang umur produk apa yang diperlukan, atau komputer mungkin akan memberikan informasi umur produk yang telah ada dalam sistem.

Bentuk terakhir dari interaksi manajer dan mesin adalah pelibatan rnanajer dalam perancang sistem informasi untuk digunakan sendiri dengan cara menulis program komputer sederhana lewat terminal mereka. Misalnya apabila penjualan disuatu wilayah meragukan karena tidak adanya alasan, maka manajer pemasaran mungkin akan menggunakan terminal komputernya untuk menulis beberapa program perintah yang akan mengeluarkan data penjualan serta menganalisisnya sesuai dengan kegiatan para wiraniaganya, jenis produk, jenis pelanggan dengan tujuan untuk penyebab masalahnya. Kini telah ada sistem perangkat lunak yang bersifat bahasa bertanya (Query Language) yang dapat di tambahkan pada sebahagian besar komputer sehingga memungkinkan jenis kegiatan manajerial yang demikian.

“Jarak Sosial" antara manajer dan sistem komputer juga merupakan masalah interaksi manajer dan mesin. Memang akan ada jarak sosial antara manajer dan mesin yang memiliki pola pikir pengalaman dan titik kehidupan yang berbeda, dan ini akan menghambat komunikasi. Walau demikian apabila manajer dan sistem komputer mencoba berkomunikasi, maka pihak manajerlah yang harus melakukan upaya menyesuaikan diri, yaitu dalam bentuk "percakapan" dengan komputer yang harus dilakukan lewat format tertentu. Biasanya pedoman penggunaan (user manual) komputer menawarkan bantuan teknis bagi manajer yang memerlukannya untuk memahami hambatan komunikasi, tetapi hal ini memerlukan waktu bagi manajer untuk berinteraksi dengan sistem. "Tutorial" program komputer yang membantu dan mendidik manajer dengan memberikan saran bermanfaat dalam bentuk koreksi atas kesalahan (error) komunikasi akan dapat mengurangi jarak sosial.

Dimensi lain. dari masalah manajer dalam upaya berkomunikasi dengan sistem komputer adalah bahwa manajer mengetahui informasi apa yang diperlukan tetapi tidak mengetahui dimana lokasinya. Setelah lewat beberapa kali pencarian yang menghabiskan waktu atas data dalam sistem komputer, biasanya manajer akan berhenti mencoba berinteraksi langsung dengan sistem. Keadaan demikian kini dapat teratasi karena semakin banyak sistem yang membantu manajer menemukan lokasi lnformasi yang diperlukannya.

Kecenderungan utama dalam pengembangan sistem tampaknya bermuara besar pada kemudahan bagi manajer untuk berkomunikasi dengan komputer, yakni penggunaan "bahasa produktivitas" yang seringkali juga disebut dengan "bahasa non-prosedural" atau apabila digunakan manajer maka disebut sebagai "bahasa penopang keputusan manajerial". Bahasa produktivitas adalah bahasa komputer yang dikembangkan khusus, yang memungkinkan peningkatan produktivitas pemrograman. Bahasa ini mudah dipelajari dan diterima oleh manajer sebagai pengguna untuk keperluan mereka. Menggunakan bahasa demikian akan membuat manajer mampu berinteraksi secara efisien.

Bahasa produktivitas kini menjadi "penjaga" dari era baru. Secara tradisional, program untuk pengolahan gaji (payroll), akuntansi biaya dan lain-lain telah disiapkan dan dimodifikasi oleh programmer dalam departemen pengolahan data. Tetapi dewasa ini, periode menunggu untuk program baru serta penyesuaian (modifikasi) program seperti yang diminta pengguna masih memerlukan waktu yang relatif lama, hal ini disebabkan masih sedikitnya tenaga programmer yang terampil. Alternatif yang banyak dipilih kelompok pengguna adalah mengembangkan program aplikasi lewat cara menguasai bahasa produktivitas, misalnya dengan jalan mengikuti pelatihan tentang bagaimana menggunakan program yang bersangkutan.

Lika liku krisis listrik di Indonesia

Pemadaman listrik di Jakarta yang terus menerus di Jakarta bagi kita warga yang modern dirasakan sangatlah mengganggu, dimana di zaman yang modern ini kenapa pemadaman sering terjadi. Terlebih lagi pemadaman bergilir ini akan terjadi selama sebulan. Masyarakat jadi bertanya-tanya kenapa pemadaman ini sering terjadi? Padahal kita tinggal di Jakarta, dimana keberadaan listrik sangatlah penting untuk menompang roda kehidupan perekonomian ibu kota. Memang kita sering mendengar bahwa sering terjadi pemadaman listrik di luar Jawa seperti di Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dll, tapi ketika hal ini terjadi diantara kita, kitapun menjadi frustasi. Apakah PLN sudah tidak sanggup lagi untuk menyediakan listrik lagi bagi kita warga Indonesia.Jika ditilik alasan PLN bahwa pemadaman terjadi karena gangguan di dua Gardu Induk Utama di Cawang dan Kembangan. Sebagai orang awam hal tersebut tidak dapat diterima karena bagi kita yang penting kita mendapatkan listrik bagaimanapun caranya tanpa sebab, dimana jika terjadi gangguan pada kedua gardu tersebut seharusnya PLN menyiapkan rencana backup untuk mengatasi kekurangan pasokan tersebut. Yang terjadi adalah sebaliknya dimana mereka baru sibuk untuk mengatasi hal tersebut seperti beli listrik dari Bekasi Power dan Cikarang Listrindo, IPP yang berada di sekitar daerah Jakarta yang dapat mengatasi gangguan listrik tersebut.Keadaan miris ini sangatlah prihatin terlebih lagi PLN pernah mencanangkan program 75/100, yaitu di ultah mereka yang ke 75 pada tahun 2020, Indonesia akan 100% sepenuhnya dijangkau dengan listrik. Jika lihat kita sudah mau menyentuh tahun 2010 dan masih terjadi kekurangan listrik dimana-mana. Rata-rata rasio elektrifikasi di Indonesia ada di angka 70%, tapi hal tersebut dibantu oleh keadaan Pulau Jawa yg rasio elektrifikasii rata-rata diatas 80%.Di media baik elektronik maupun cetak kita sering mendengar Pemerintah mencanangkan Program Crash Program 10,000 MW, yaitu Program Percepatan Pembangunan Listrik yang dilakukan oleh PLN untuk mengatasi kekurangan listrik. Program ini sangatlah baik dimana Pemerintah mencanangkan pembangunan sekitar 10,000 MW dari Power Plant di Indonesia untuk mengatasi kekurangan listrik, dimana operasi dari power plant tersebut pada tahun 2009-2010. Lagi-lagi kita bertanya kenapa sampai akhir 2009, belum ada gaungnya dari Pemerintah bahwa Power plant tersebut telah beroperasi dan tampaknya tertunda. Hal ini sunggulah prihatin apakah Pemerintah serius untuk mengatasi kekurangan listrik ini.Apakah pada akhirnya listrik tidak dimonopoli lagi oleh PLN sebagai satu-satunya lembaga yang menyediakan listrik di Indonesia. Jika hal tersebut terjadi apakah Pemerintah dan PLN siap menghadapi persaingan tersebut setelah sekian lama selalu monopoli masyarakat. Jika ditilik dari iklim investasi sepertinya hal tersebut akan masih sangatlah sulit, terlebih iklim kompetisi dan persaingan terbuka masih belum berjalan dengan baik dan benar. Pemerintah pun sebagai regulator harus dengan matang menyiapakan regulasi untuk mengatasi ini, dimana jangan sampai ada satu pihak pun yang diuntungkan. Melihat PR2 yang ada sepertinya akan sulit terjadi suatu kompetisi dalam persediaan listrik di Indonesia dank arena itu dalam 5 tahun ke depan kita masih terus tergantung ke PLN untuk menyediakan listrik di Indonesia

Sadap Menyadap

Kasus korupsi di Indonesia dewasa ini telah menjadi santapan kita sehari-hari, dimana berita-berita tersebut telah menghiasi di media elektronik dan cetak. Dari kasus yang dahulu hingga saat ini berhasil diungkap oleh KPK. Banyak dari masyarakat awam sangat kagum akan kinerja KPK terlebih lagi bekerja selayaknya detektif di film-film barat. Technology mutakhir banyak mereka gunakan untuk mendukung kinerja mereka dimana yang sekarang menjadi sorotan adalah teknik penyadapan. Dari sekian kasus terus terlebih lagi kasus-kasus korupsi yang merebak dewasa ini banyak terjerat karena pembicaraan telepon antar tersangka korupsi tersadap oleh KPK. Penyadapan tersebut membuat kita orang awan takut untuk berinteraksi dengan para birokrat karena takut pembicaraan mereka disadap, juga para birokrat pun demikian. Sekarang ini yang menjadi sorotan apakah penyadapan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia, karena penyadapan tersebut banyak terjadi pembicaraan yang sangat pribadi dimana hal tersebut sering dikeluarkan ke public. Penyadapan masih menyisakan beberapa permasalahan hukum. Selain masalah otentisitas suara, persoalan keabsahan dan dasar hukum penyadapan juga merupakan hal belum terselesaikan. Persoalan ini dilatarbelakangi belum lengkapnya hukum acara yang mengatur mengenai penyadapan. Sampai saat ini hanya UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) yang secara eksplisit mengatur mengenai penyadapan ini. Boleh dikatakan apa yang dilakukan KPK sekarang ini sebagai suatu “penjebakan”.Bolehkan KPK melakukan ”penjebakan”?. Mengingat penjebakan dapat dianggap melanggar hak asasi manusia atau hak privasi seseorang. Maka itu definisi penjebakan sendiri oleh sesama penegak hukum (polisi, jaksa, hakim dan advokat serta KPK) sering menimbulkan multi interpretasi. Pertanyaan lainnya apakah pemberantasan korupsi cukup hanya memberi kesan positif menyadap seseorang yang diduga terlibat korupsi? Tentu tidak. Dalam skala penegakan hukum, penyadapan sebagai taktik penangkapan terhadap pelaku korupsi, dimana haruslah memberikan rasa keadilan, terutama keadilan sesuai harapan masyarakat. Penyadapan terhadap pembicaraan yang belum pernah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka korupsi, sadar atau tidak, telah mengundang pertanyaan publik tentang independensi dan professional serta motif KPK. Karena, publik melihat bahwa pebisnis yang sampai disadap, yang bersangkutan belum pernah ditetapkan sebagai tersangka. Pertanyaan yang muncul, mengapa pembicara, mendapat perlakuan hukum yang luar biasa?. Dalam kasus kali ini misalnya, KPK telah memiliki argumentasi hukum yang menjelaskan mengapa KPK harus menyadap telepon. Pertanyaannya, apakah semudah itu cara memperlakukan seseorang yang notabena bukan koruptor?. Argumentasi KPK seperti ini belum tentu bisa diterima dan dicerna oleh masyarakat awam yang pola pikir dan pola pandangnya masih dibayangi pengalaman masa lalu tentang adanya diskriminasi hukum. Soal penyadapan terhadap seseorang, kita tidak bisa menuduh KPK telah melakukan diskriminasi. Tapi perlu dingingatkan pimpinan KPK bahwa diskriminasi merupakan ancaman terbesar bagi upaya pemberantasan korupsi di Republik ini. Pengalaman menunjukkan bahwa hukum begitu ampuh menjerat orang kecil dan lemah, tetapi tidak berdaya menghadapi kaum borjuis.KPK yang diharapkan menjadi buldoser penumpasan korupsi, diharapkan oleh banyak orang memiliki kepekaan akan ancaman kekuatan koruptor. Bila lembaga itu terjebak pada pola-pola penegakan hukum cara lama yang sudah terbukti gagal, maka harapan untuk membersihkan negeri ini dari korupsi akan terus menjadi harapan. Namun perlu diingatkan bahwa fungsi KPK bukan hanya di ranah penindakan. Ada kewajiban pencegahan juga.

BUSWAY JUGA MENJAWAB ISU GLOBAL

Pengguna busway terus meningkat signifikan, padahal diawal peluncurannya sempat dipertanyakan orang akan keberhasilannya. Namun kini, seiring dibangunnya Busway Koridror II, III dan seterusnya antusias masyarakat untuk menggunakan Trans Jakarta kian bertambah. Hingga September 2007, Busway sudah mengangkut 44,3 juta penumpang. Apalagi dengan semakin melimpahnya kendaraan bermotor dikeramaian lalu lintas jalan raya kota Jakarta, semakin jelas pula kemanapun arah tujuan masyarakat maka keberadaan Busway semakin dibutuhkan. Masyarakat kian memilih bus yang dioperasionalkan Transjakarta ini. Penelitian JICA menunjukkan bahwa 14% penumpang Busway sebelumnya adalah pengguna kendaraan pribadi.

Selain bebas hambatan dan murah, bus berlajur khusus ini juga nyaman dan aman. Tarif Transjakarta cukup murah. Tak pelak, angkutan umum seperti inilah yang didambakan sebagian besar warga Jakarta yang aktifitas kesehariannya bergantung pada angkutan umum. Karena itu, sementara moda angkutan massal lainnya dari Pola Transportasi Makro (PTM) - seperti monorail dan subway - akan disajikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai solusi mengatasi masalah transportasi di Jakarta dalam tahap persiapan, koridor Busway akan dirampungkan sebagaimana direncanakan. Busway hanya salah satu langkah dari strategi besar Pola Transportasi Makro di Jakarta. Busway kelak akan terintegrasi dengan moda angkutan lainnya itu.

Terkait pembangunan jalur Busway, sebagian masyarakat ada yang menilai kemacetan lalu lintas seolah-olah disebabkan adanya pembangunan prasarana atau bahkan karena keberadaan Busway. Dikalangan masyarakat ini terdapat persepsi bahwa ruas-ruas jalan akan menyempit, lalu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun dianggap tak peduli keadaan. Juga yang tak urung menyita perhatian dan menjadi bahan pemberitaan di media massa adalah adanya kelompok masyarakat yang semula sempat bersikeras tak cuma merasa terganggu atas dibangunnya jalur Busway, namun juga menolak pembangunannya.

Dari penelitian yang dilakukan, perlu difahami bersama, jumlah kendaraan bermotor yang melintas di Jakarta saat ini mencapai 5,5 juta unit. Pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir rata-rata 9,5% per tahun. Sedangkan pertumbuhan panjang ruas jalan hanya 0,01%. Dan dari 5,5 juta unit kendaraan itu sebesar 98% adalah kendaraan pribadi yang melayani 44% perjalanan, sisanya sebesar 2% merupakan angkutan umum yang harus melayani 56% perjalanan. Adapun total kebutuhan perjalanan di DKI Jakarta saat ini mencapai 17,2 perjalanan per hari. Sehingga tak mengherankan jika hasil Study on Integrated Transportation Master Plan oleh JICA/ Bappenas menyimpulkan : jika sampai tahun 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi Jabodetabek, maka estimasi kerugian ekonomi yang akan terjadi sebesar Rp 65 Triliun per tahun yang terdiri atas Rp 28,1 Triliun berupa Kerugian Biaya Operasional Kendaraan dan Rp 36,9 Triliun sebagai Kerugian Nilai Waktu Perjalanan.

Lalu kenapa mesti Busway yang didahulukan ? Dibandingkan dengan 3 moda angkutan umum lainnya dalam Pola Transportasi Makro – MRT/Subway, LRT/Monorail dan Waterways – Busway memiliki beberapa kelebihan, antara lain : waktu pembangunan sarana-prasarana lebih cepat, biaya lebih murah sehingga mampu didanai sendiri oleh APBD, infrastruktur jalan untuk pilot project telah tersedia dan memadai, rute koridor fleksibel untuk menjangkau berbagai wilayah kota, sangat efisien dalam penggunaan ruang jalan dan sarana yang tepat untuk transisi culture engineering (budaya tertib dan antri) sebelum tersedia LRT atau MRT.

Prinsip sistem busway, karakteristik operasional seperti kereta api, namun menggunakan bus. Busway berjalan pada jalurnya sendiri, pola perjalanan berjadwal, berhenti hanya pada haltenya, pembayaran dengan tiket/ karcis dan yang paling utama adalah kapasitas angkutnya yang besar.

Penelitian ITDP (Institute for Transportation and Development Policy) memperlihatkan, Busway mengurangi emisi NOx 155 ton per tahun, partikel 23 ton per tahun dan mengurangi emisi CO2 sebanyak 20.000 ton per tahun. Oleh karenanya, Transjakarta Busway telah menjadi rujukan berbagai seminar internasional sebagai bentuk reformasi transportasi publik yang ramah lingkungan dalam rangka sustainable transportation. Dalam tahun 2001-2006 USAID (US Aid for International Development) memberikan bantuan Technical Assistance untuk program Busway melalui ITDP. Tahun 2006, Pemprov DKI Jakarta memperoleh Air Quality Management Champion Award dari Clean Air Initiative for Asian Cities atas keberhasilan mengupayakan kelestarian lingkungan melalui program pemanfaatan gas. PBB melalui UNEP (United Nations Environment Program) menilai Busway Jakarta telah turut berperan mengurangi emisi gas buang dan memberikan dukungan untuk pengembangan Transjakarta Busway tahun 2006-2011.

Keberadaan Busway ternyata tak semata-mata memberikan angkutan umum yang nyaman bagi sebagian besar warga Jakarta, tetapi juga terkait dengan isu global yakni mengurangi efek rumah kaca. Terkait dengan perjanjian Protokol Kyoto, penghargaan yang sudah diraih Jakarta tentu sungguh bernilai tinggi, mahal dan prestisius.