Selasa, 15 Desember 2009

Lika liku krisis listrik di Indonesia

Pemadaman listrik di Jakarta yang terus menerus di Jakarta bagi kita warga yang modern dirasakan sangatlah mengganggu, dimana di zaman yang modern ini kenapa pemadaman sering terjadi. Terlebih lagi pemadaman bergilir ini akan terjadi selama sebulan. Masyarakat jadi bertanya-tanya kenapa pemadaman ini sering terjadi? Padahal kita tinggal di Jakarta, dimana keberadaan listrik sangatlah penting untuk menompang roda kehidupan perekonomian ibu kota. Memang kita sering mendengar bahwa sering terjadi pemadaman listrik di luar Jawa seperti di Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, dll, tapi ketika hal ini terjadi diantara kita, kitapun menjadi frustasi. Apakah PLN sudah tidak sanggup lagi untuk menyediakan listrik lagi bagi kita warga Indonesia.Jika ditilik alasan PLN bahwa pemadaman terjadi karena gangguan di dua Gardu Induk Utama di Cawang dan Kembangan. Sebagai orang awam hal tersebut tidak dapat diterima karena bagi kita yang penting kita mendapatkan listrik bagaimanapun caranya tanpa sebab, dimana jika terjadi gangguan pada kedua gardu tersebut seharusnya PLN menyiapkan rencana backup untuk mengatasi kekurangan pasokan tersebut. Yang terjadi adalah sebaliknya dimana mereka baru sibuk untuk mengatasi hal tersebut seperti beli listrik dari Bekasi Power dan Cikarang Listrindo, IPP yang berada di sekitar daerah Jakarta yang dapat mengatasi gangguan listrik tersebut.Keadaan miris ini sangatlah prihatin terlebih lagi PLN pernah mencanangkan program 75/100, yaitu di ultah mereka yang ke 75 pada tahun 2020, Indonesia akan 100% sepenuhnya dijangkau dengan listrik. Jika lihat kita sudah mau menyentuh tahun 2010 dan masih terjadi kekurangan listrik dimana-mana. Rata-rata rasio elektrifikasi di Indonesia ada di angka 70%, tapi hal tersebut dibantu oleh keadaan Pulau Jawa yg rasio elektrifikasii rata-rata diatas 80%.Di media baik elektronik maupun cetak kita sering mendengar Pemerintah mencanangkan Program Crash Program 10,000 MW, yaitu Program Percepatan Pembangunan Listrik yang dilakukan oleh PLN untuk mengatasi kekurangan listrik. Program ini sangatlah baik dimana Pemerintah mencanangkan pembangunan sekitar 10,000 MW dari Power Plant di Indonesia untuk mengatasi kekurangan listrik, dimana operasi dari power plant tersebut pada tahun 2009-2010. Lagi-lagi kita bertanya kenapa sampai akhir 2009, belum ada gaungnya dari Pemerintah bahwa Power plant tersebut telah beroperasi dan tampaknya tertunda. Hal ini sunggulah prihatin apakah Pemerintah serius untuk mengatasi kekurangan listrik ini.Apakah pada akhirnya listrik tidak dimonopoli lagi oleh PLN sebagai satu-satunya lembaga yang menyediakan listrik di Indonesia. Jika hal tersebut terjadi apakah Pemerintah dan PLN siap menghadapi persaingan tersebut setelah sekian lama selalu monopoli masyarakat. Jika ditilik dari iklim investasi sepertinya hal tersebut akan masih sangatlah sulit, terlebih iklim kompetisi dan persaingan terbuka masih belum berjalan dengan baik dan benar. Pemerintah pun sebagai regulator harus dengan matang menyiapakan regulasi untuk mengatasi ini, dimana jangan sampai ada satu pihak pun yang diuntungkan. Melihat PR2 yang ada sepertinya akan sulit terjadi suatu kompetisi dalam persediaan listrik di Indonesia dank arena itu dalam 5 tahun ke depan kita masih terus tergantung ke PLN untuk menyediakan listrik di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar