Kamis, 11 Maret 2010

PENGOLAHAN SAMPAH TEKNOLOGI TINGGI DIOPERASIKAN

• Setelah sekian lama menanti, kini warga Jakarta boleh sedikit lega, pasalnya tentu bukan semata keberhasilan lima kotamadya menyapu bersih Adipura, sebagai anugerah bergengsi dalam menciptakan kebersihan di Indonesia, lebih dari itu karena Sejak Bulan Juni 2007, Jakarta telah memiliki instalasi pengolahan sampah dalam kota yang berlokasi di Stasiun Pembuangan Akhir Cakung-Cilincing (SPA.Cacing) Jakarta Utara. Stasiun pengolahan sampah berteknologi tinggi yang ramah lingkungan yang diproyeksikan mampu mengolah 1.000 ton sampah per hari, akan menjadi acuan bagi sisitim pembangunan yang berkelanjutan dalam penanganan sampah di masa datang.

• Kendati Instalasi SPA Cacing merupakan langkah awal dalam penanganan sampah berteknologi baru, setidaknya telah menjadi tanda akan keseriusan Pemprov DKI Jakarta yang selama ini menetapkan sistem kebijakan pembangunan berkelanjutan dalam penanganan sampah. Disamping itu, upaya tersebut secara bertahap akan menghapus kekhawatiran segenap warga masyarakat akan ancaman dampak buruk sampah baik secara kualitas maupun kuantitas terhadap kelestarian lingkungan hidup.

• Dengan dioperasikannya instalasi pengelolaan sampah SPA Cacing, disamping relatif tidak banyak membutuhkan lahan keberadaannya menjadi SPA pertama di dalam kota yang telah memanfaatkan tekhnologi baru melalui penerapan sistem zero waste, dimana melalui proses daur ulang sampah akan diubah menjadi potensi sumber daya sehingga mempunyai nilai tambah, ekonomi dan ekologi.

• Bernilai ekonomi karena alternatif teknologi yang digunakan tersebut berupa waste to energy (WTE) dimana sampah didaur ulang sehingga menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual (seperti pupuk kompos dan energi bio gas). Daur ulang sampah di SPA Cacing telah menghasilkan pupuk kompos, yang telah diuji dan mendapat ijin edar dari Departemen Pertanian RI. Pupuk tersebut telah diujicoba manfaatnya bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman, adapun pasar konsumen yang telah siap menerima pupuk tersebut adalah berbagai perkebunan di pulau Jawa dan Sumatera.

• Sedangkan dari segi ekologi, penerapan teknologi sangat ramah lingkungan sehingga akan menekan bahkan menghilangkan kerusakan lingkungan akibat dampak buruk sampah. Diharakan ke depan secara bertahap akan mengurangi ketergantungan Pemprov DKI Jakarta dengan daerah lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar