dailymail.co.uk
MENJAGA bentuk badan tetap langsing sebelum hari pernikahan merupakan suatu kebanggaan bagi perempuan. Akan tetapi, ceritanya bisa jauh berbeda setelah cincin kawin tersemat di jari.
Penelitian terbaru menemukan, dua puluh persen pengantin baru mengalami penambahan berat badan dalam waktu setahun setelah pesta pernikahan. Para pengantin baru ini mengalami penambahan berat badan rata-rata sebanyak 10,5 kilogram.
Apa alasan dibaliknya? Lebih dari setengah partisipan mengaku sudah tidak mencemaskan penampilan dan berat badan mereka setelah melewati hari bersejarah mereka, sedang satu dari lima pengantin baru mengaku terlalu memanjakan diri dengan makanan di saat bulan madu mereka.
Empat puluh dua persen mengaku terlalu rileks dengan suami mereka dan 22 persen menyatakan merasa tidak perlu lagi membuat pasangan mereka terkesan setelah terikat pernikahan.
Studi yang melibatkan 3.000 perempuan menikah ini mengungkap bahwa lebih dari satu per tiga pengantin kesulitan menerapkan pola makan sehat dalam setahun pertama pernikahan. Hal ini disebabkan oleh sudah berlalunya hari pernikahan dan bulan madu yang menjadi motivasi mereka sebelumnya.
Dua puluh lima persen mengaku menghibur diri dengan makanan untuk mengatasi kesedihan akibat berakhirnya hari besar perkawinan mereka, sedang 31 persen mengaku makan sesuka hati karena tidak tahu cara memperlakukan diri mereka sendiri setelah rencana pernikahan berlalu.
Selain tidak menerapkan pola makan sehat, hampir satu per tiga pengantin baru ini juga menyatakan lebih sedikit berolahraga dibandingkan sebelum menikah.
"Selama berbulan-bulan, menurunkan berat badan dan berusaha mendapatkan tubuh ideal untuk hari pernikahan merupakan hal terpenting bagi calon pengantin," tutur peneliti sekaligus juru bicara Yakult, seperti dikutip situs dailymail."Kemudian tiba-tiba setelah pernikahan, kita lupa menjaga ukuran pinggang."
Perempuan menikah, lanjut dia, menjadi kesulitan memperhatikan penampilan ketika mereka mulai menikmati rutinitas baru, dan melupakan hal-hal kecil yang sebelumnya mereka lakukan untuk memastikan penampilan terbaik di depan pasangan."Beberapa orang lebih memilih menghadapi antiklimaks setelah pernikahan dengan makan sesuka hati dan tinggal di rumah dibandingkan makan sehat dan olahraga ke gym."
Tapi, bukan berarti menikah bisa menjadi alasan Anda membiarkan berat badan bertambah. Meskipun masih dalam tahap bulan madu, 19 persen suami mengomentari penambahan berat badan istri mereka, dengan lebih dari setengahnya menyatakan akan melibatkan diri dalam membantu pasangan mereka menurunkan berat badan. Sekitar 30 persen telah melakukan diet sehingga bisa saling mendukung.(OL-05)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/12/06/1904/2/Perempuan-Cenderung-Gemuk-Setelah-Menikah
Penelitian terbaru menemukan, dua puluh persen pengantin baru mengalami penambahan berat badan dalam waktu setahun setelah pesta pernikahan. Para pengantin baru ini mengalami penambahan berat badan rata-rata sebanyak 10,5 kilogram.
Apa alasan dibaliknya? Lebih dari setengah partisipan mengaku sudah tidak mencemaskan penampilan dan berat badan mereka setelah melewati hari bersejarah mereka, sedang satu dari lima pengantin baru mengaku terlalu memanjakan diri dengan makanan di saat bulan madu mereka.
Empat puluh dua persen mengaku terlalu rileks dengan suami mereka dan 22 persen menyatakan merasa tidak perlu lagi membuat pasangan mereka terkesan setelah terikat pernikahan.
Studi yang melibatkan 3.000 perempuan menikah ini mengungkap bahwa lebih dari satu per tiga pengantin kesulitan menerapkan pola makan sehat dalam setahun pertama pernikahan. Hal ini disebabkan oleh sudah berlalunya hari pernikahan dan bulan madu yang menjadi motivasi mereka sebelumnya.
Dua puluh lima persen mengaku menghibur diri dengan makanan untuk mengatasi kesedihan akibat berakhirnya hari besar perkawinan mereka, sedang 31 persen mengaku makan sesuka hati karena tidak tahu cara memperlakukan diri mereka sendiri setelah rencana pernikahan berlalu.
Selain tidak menerapkan pola makan sehat, hampir satu per tiga pengantin baru ini juga menyatakan lebih sedikit berolahraga dibandingkan sebelum menikah.
"Selama berbulan-bulan, menurunkan berat badan dan berusaha mendapatkan tubuh ideal untuk hari pernikahan merupakan hal terpenting bagi calon pengantin," tutur peneliti sekaligus juru bicara Yakult, seperti dikutip situs dailymail."Kemudian tiba-tiba setelah pernikahan, kita lupa menjaga ukuran pinggang."
Perempuan menikah, lanjut dia, menjadi kesulitan memperhatikan penampilan ketika mereka mulai menikmati rutinitas baru, dan melupakan hal-hal kecil yang sebelumnya mereka lakukan untuk memastikan penampilan terbaik di depan pasangan."Beberapa orang lebih memilih menghadapi antiklimaks setelah pernikahan dengan makan sesuka hati dan tinggal di rumah dibandingkan makan sehat dan olahraga ke gym."
Tapi, bukan berarti menikah bisa menjadi alasan Anda membiarkan berat badan bertambah. Meskipun masih dalam tahap bulan madu, 19 persen suami mengomentari penambahan berat badan istri mereka, dengan lebih dari setengahnya menyatakan akan melibatkan diri dalam membantu pasangan mereka menurunkan berat badan. Sekitar 30 persen telah melakukan diet sehingga bisa saling mendukung.(OL-05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar