Jumat, 30 April 2010

Gangguan 'Gerakan Bercermin' yang Aneh

Kanada, Seorang remaja pria hanya menggerakkan satu tangan kanannya saja, tapi yang terjadi tangan kirinya pun mengikuti gerakan yang sama meski dalam gerak yang lebih lambat. Itulah yang dinamakan penyakit atau gangguan Gerakan Bercermin.

Penyakit Gerakan Bercermin ini dalam dunia medis dikenal dengan nama Mirror Movement disorder (MM). Dinamakan Gerakan Bercermin karena jika hanya ingin menggerakkan satu tangan, maka tangan satunya lagi selalu mengikuti gerak yang sama seolah-olah gerakan tersebut adalah gerakan yang sama ketika terlihat di cermin.

Bagi kebanyakan orang mungkin mudah meraih suatu benda dengan satu tangan dan tangan yang lain tetap diam. Tapi tidak bagi orang yang menderita penyakit langka Gerakan Bercermin ini, yang tak bisa hanya menggerakkan satu tangan.

Bila tangan kiri digunakan untuk melakukan sesuatu, maka tangan kanan akan mengikuti gerakan tangan kiri, juga sebaliknya.

Orang dengan penyakit ini akan kesulitan bermain piano, mengetik atau kegiatan lain yang harus menggunakan masing-masing tangan untuk mengerjakan sesuatu dalam waktu yang bersamaan.

"Gerakan Bercermin adalah fenomena langka dan membingungkan," kata peneliti senior Dr. Guy Rouleau, seorang profesor di University of Montreal dan direktur Sainte-Justine University Hospital Research Center di Kanada, seperti dilansir dari Sciencemag, Jumat (30/4/2010).

Menurut Rouleau, bayi sering memperlihatkan gejala Gerakan Bercermin ini. Misalnya, gerakan menggenggam disengaja dengan satu tangan atau menendang dengan satu kaki disertai dengan gerakan spontan yang sama oleh pihak lain.

Anomali ini hampir tidak pernah bertahan sampai dewasa. Namun, baru-baru ini Rouleau dan rekannya mengidentifikasikan dua keluarga masing-masing di Iran dan Kanada, menderita Gerakan Bercermin sampai dewasa.

Kini para ilmuwan telah menemukan mutasi gen yang bertanggung jawab untuk penyakit Gerakan Bercermin ini, yaitu mutasi gen yang disebut DCC (Deleted in Colorectal Carcinoma).

Gen ini mengkode reseptor untuk netrin (kelas protein yang terlibat dalam proses pengembangan saraf neuron). Meskipun mutasi DCC berbeda antara keluarga Iran dan Kanada, tapi keduanya menyebabkan mutasi reseptor protein yang tidak dapat mengikat netrin.

Penelitian telah menunjukkan bahwa selama perkembangan otak, netrin menunjukkan pertumbuhan serabut sarat yang melintas ke sisi otak yang berlawanan. Dan menurut Rouleau, pesan itu mungkin tidak selalu sampai kepada seseorang dengan hanya satu salinan kerja reseptor DCC.

Biasanya, sisi kiri otak mengendalikan sisi kanan tubuh dan sebaliknya. Namun, orang dengan gen DCC rusak, subset serat dari pusat kontrol di otak dapat tetap di sisi yang sama, bukan persimpangan.

Alhasil, ketika konteks kiri mengirim perintah untuk tangan kanan, tangan kiri juga akan mendapat pesan. Dan akhirnya kedua tangan bergerak dengan gerakan yang sama.

Penelitian yang diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Science ini, adalah yang pertama kali menunjukkan peran DCC dalam pembentukan koneksi sel otak pada manusia.

Sumber: http://health.detik.com/read/2010/04/30/180358/1348837/763/gangguan-gerakan-bercermin-yang-aneh?993306755

Tidak ada komentar:

Posting Komentar